TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi mengatakan ingin tetap menjaga silaturahmi dengan calon presiden Prabowo Subianto, pasca pemilihan umum 2019 berakhir. Jokowi mengaku belum sempat bertemu lagi dengan Prabowo, selepas rangkaian kegiatan pilpres lalu.
Baca juga: KPU Menetapkan Jokowi-Ma'ruf Unggul 55,50 ...
"Ya rencana kan sudah sejak awal, sejak tanggal 17 April sudah ada rencana (untuk bertemu). Tapi memang belum ketemu mungkin belum ketemu waktunya," kata Jokowi saat deklarasi kemenangan, di Kampung Deret Johor Baru, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Mei 2019.
Jokowi diketahui terakhir bertatap muka dengan Prabowo saat debat Pilpres pamungkas, pada 13 April 2019. Sejak saat ini, keduanya hanya saling memberi komentar satu sama lain lewat media massa.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya tak ingin melepas komunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. "Yang jelas kita ingin terus bersahabat, bersilaturahmi dengan Pak Prabowo, Pak Sandiaga Uno, dan seluruh pendukung yang ada," kata Jokowi.
Baca juga: Rekapitulasi Selesai, Jokowi - Ma'ruf Amin Unggul di 21 Propinsi
Pagi dini hari tadi, Komisi Pemilihan Umum telah menyelesaikan rekapitulasi suara untuk pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Jokowi - Ma'ruf mendapat 85.607.362 suara atau sebesar 55,50 persen. Sedangkan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 68.650.239 suara atau sebesar 44,50 persen.
Jokowi menegaskan setelah dilantik di bulan Oktober nanti, ia dan Ma'ruf adalah Presiden dan Wakil Presiden seluruh rakyat Indonesia. Ia akan menjadi pemimpin dan pengayom dari 100 persen rakyat Indonesia.
"Kami akan berjuang keras bagi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bagi 100 persen rakyat Indonesia," kata Jokowi.